THE FUTURE WILL COME
The future will come dalam terjemahan bebasnya adalah “masa depan pasti datang” demikian juga Lan tarji’ ayyam allaty madhat “dan tidak akan kembali hari-hari yang telah dilampaui”. Kalimat bijak tersebut menunjukkan bahwa manusia di kolong langit ini sedang menempuh sebuah perjalanan panjang melewati berbagai dinamika kehidupan termasuk menunggu masa depannya yang pasti datang. Sementara itu perjalanan hidup yang telah dilampau tidak lagi kembali menghampiri kita untuk menceritakan jejak rekam perbuatan kita selama ini.
Kita lalu melakukan berbagai prediksi bahkan spekulasi murahan tanpa nurani untuk menyiasati dinamika hidup dalam kemasan yang bagus walaupun isi dalamnya sangat buruk. Hal-hal seperti ini sering kita temukan dalam kehidupan bermasyarakat dan membuat kita mengelus dada mengapa hal itu terus terjadi? Padahal berdampak negatif pada sesama. The future will come menghentakkan kita untuk melakukan sebuah perencanaan matang agar menyongsong masa depan dengan pola kerja yang terukur. Maksudnya adalah untuk menghindarkan bias kehidupan yang tidak berarti apalagi sampai mengancam kehidupan sesama. Dengan planning tersebut setidak-tidaknya mengurangi resiko kehidupan dan mempertinggi upaya pengabdian kita pada masyarakat senyampang masih ada umur. Sesungguhpun demikian kita tidak boleh mendahului ketentuan Tuhan kecuali dengan bersandar diri kepadaNya seraya mengucapkan kata-kata “insya Allah”
Kalimat insya Allah dalam al-Qur’an tersebut adalah kekuatan spiritual yang maha dahsyat menghubungkan kita dengan Allah swt melalui kekuasaan dan kehendakNya. Sehingga tidak ada satupun manusia yang sombong apalagi menepuk dada atas kesuksesan yang diraihnya. Ini juga merupakan satu pelajaran pada manusia untuk segera tahu diri akan kemampuan dan kekuatannya dalam merespon dinamika kehidupannya. Dengan demikian maka proses perjalanan hidup ini akan terkelola secara baik dan terukur dalam arti memperbesar kebaikan sekaligus memperkecil kesulitan/kesalahan.
The future will come, tetapi juga the future is a mistery, masa datang yang masih misteri, datang tidak bisa diduga, apa yang terjadi seperti apa akibat yang timbul kemudian hari, dan masih banyak misteri lainnya. Semuanya pasti terjadi hanya manusialah yang tidak mengetahuinya, karena keterbatasan ilmu kemampuannya. Disinilah terkadang manusia ingin berbuat melampaui kekuatan dan kemampuannya sehingga mendatangkan alat bantu berupa paranormal yang bekerja meramal nasib dan menebak kehidupan seseorang. Padahal yang demikian itu adalah satu diantara kezaliman manusia atas dirinya sendiri yang seharusnya bisa dihindari malah kita terjebak dengan budaya primitif seperti ini. Dan, kalau diusut akar masalahnya adalah karena iman kita sekedar basa-basi, alias hanya simbolik saja. Sehingga meruntuhkan rasa percaya pada diri sendiri dan beralih pada kekuatan primitif seperti para normal dan para dukun tersebut. Akhirnya manusia seperti sedang menggali lubang untuk mengubur diri dalam kegelapan/kesesatan yang mencekam. Begitulah keadaan manusia yang sedang mabuk angan-angan atau ilusi murahan yang mencederai martabat kemulian pribadinya.
Untuk mengahadapi masa depan yang pasti datang dan penuh misteri itu, kita tidak boleh berspekulasi, melainkan merespon dengan amal kebaikan yang nyata-nyata memberikan manfaat, baik pada diri kita, terlebih pada sesama. Karena, hanya inilah yang bisa kita lakukan menyongsong perjalanan hidup kedepan untuk memperoleh kehidupan baru yang lebih baik dan lebih maju, insya Allah.
Untuk hal tersebut maka konsep mengahadapi masa depan adalah dengan menghitung diri dan beramal nyata untuk kemudian membuat planning yang terukur yang dapat dikelola secara baik. Perhatikanlah firman Allah: “Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Hasyr; 18). Dengan memperhatikan petunjuk ayat tersebut sesungguhnya kita mempunyai langkah-langkah antisipatif dan proaktif dengan kebaikan apa yang ingin kita lakukan kedepan, berikut planning terukur seperti apa, dan bagaimana mengimplementasikanya. Tanpa menghilangkan idealitas seseorang untuk masa depannya, maka realitas juga harus menjadi prioritas utama untuk mengantisipasi misteri hidup yang pasti datang menemui kita. Insya Allah kita akan selamat berpirau melawan arus kehidupan ini sehingga sampai pada tujuan dengan selamat. Semoga!
Post Comments