Home » Artikel » HANYA TAMPIL BEDA ?

HANYA TAMPIL BEDA ?

18 March 2014

differentKita sama-sama manusia selain memiliki kesamaan juga mempunyi perbedaan masing-masing. Itu merupakan kudrat dan tidak boleh diingkari. Atau dengan pengertian lain, kudrat seperti itu perlu disyukuri adanya. Hanya saja ketika kita mensyukuri perbedaan, ada-ada pula godaan untuk menjadikan perbedan sebagai permusuhan, sehingga menutup hati kita untuk menerima kebenaran. Dan perbedaan yang menyulut api permusuhan ini terus berjalan hingga hari ini, mungkin juga akan datang. Pada hal seperti ini telah merobek-robek keutuhan kekuatan kita sehingga membuat permusuhan laten yang melumpuhkan peran kolektif kita.

Suka atau tidak peran kolektif yang terlumpuhkan ini telah menurunkan, bahkan membuat tidak laku daya tawar kita pada kekuatan lain. Kenyataan seperti ini telah menjadi tontonan murahan dalam keseharian kita, sehingga kekuatan lain pun dengan seenaknya mempermainkan kita.

Faktor penting yang menyebabkan itu semuanya terjadi karena kita hanya ingin tampil beda atau dalam terminologi jawa kemenye’ dan kemayu. Kemenye’ karena dia merasa paling sempurna dari yang lain dan kemayu karena merasa paling cantik / ganteng dari yang lain. Dia melakukan unjuk kekuatan (show of force) di depan publik sepertinya sebagai manusia ma’sum. Disinilah bahaya hanya tampil beda supaya publik tahu bahwa dia memang beda ? Perlu diingat, bahwa dunia ini kacau balau, carut marut karena orang mau dan hanya tampil beda. Tanpa mengukur kemampuan dan kekuatannya sendiri, belum lagi kemampuan kekuatan orang lain, tapi asal tampil beda. Model tampil beda seperti ini sangat membahayakan, bahkan mengancam kehidupan sesama. Lihat mereka bermusuhan bahkan saling membunuh karena perbedaan dan hanya tampil beda. Konyolnya lagi mewarisi itu kepada generasi berikutnya yang lebih sadis dan tidak beradab, sehingga memperburuk keadaan dan mengancam keselamatan orang banyak.

Kita sepertinya tidak sadar bahwa perbedaan itu adalah sebuah kewajaran dan rahmat. Diotak kita hanya terekam informasi busuk bahwa perbedaan itu harus diperangi, sehingga dalam aplikasinya sering menghalalkan segala cara untuk memerangi perbedaan atau orang-orang yang berbeda dengan kita. Padahal persoalan seperti ini termasuk salah satu dari kedzaliman besar sesudah syirik. Disebut demikian karena merusak kemanusiaan sesama yang bukan tidak mungkin akan menciptakan permusuhan satu kelompok organisasi dengan kelompok organisasi yang lain, sedangan kita tahu bahwa setiap organisasi itu mempunyai kelompok pendukung dengan anggota masing-masing.

Karenanya jangan hanya tampil beda kalau sekedar  mengeruhkan persoalan yang menimbulkan malapetaka terhadap sesama. Dan oleh karena itu perlu tampil beda dengan kualitas diri yang unggul untuk mempersatukan sesama. Berjuang dengan tampil beda untuk kemanusiaan semesta agar mereka tertolong dari malapetaka buatan manusia lain. Jadi, kalau tampil beda untuk kemanusiaan itu yang diperlukan masyarakat, karena mereka juga butuh kekuatan pemersatu untuk kebaikan bersama. Tampil beda seperti ini yang dirindukan masyarakat, dan itu menjadi satu kebutuhan penting buat mereka. Jika ini yang terjadi, maka pastilah kebahagiaan kolektif tercipta, sekaligus mengurangi penderitaan publik yang memang selama sangat terasa. Karena itu tampil beda dalam perspektif ini sangat diperlukan untuk menata kembali kemanusiaan yang tercabik-cabik, menyusun dan memperbaiki kehidupan terserak menjadi satu dalam persaudaraan dengan menghargai semua perbedaan yang terjadi. Disinilah pentingnya komitmen bersama dalam prinsip “agree in disagreement”, “setuju dalam perbedaan”. Komitmen pada prinsip ini bukan menggadai prinsip kehidupan pribadi, tetapi lebih diarahkan kebersamaan dalam satu bingkai persaudaraan sejati. Perhatikan firman Allah : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. Dan ingatlah nikmat Allah ketika kamu dahulu (masa jahilliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara : dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. Ali Imron : 103). Baca dan fahami petunjuk ayat tersebut dan aplikasikan dalam kehidupan bersama untuk mendapatkan kebaikan bersama pula. Semoga Allah SWT menolong kita semuanya. Amin.

Artikel